Senin, 23 Februari 2015

VISA UK (LONDON)

Bercerita tentang Visa, tidak pernah ada habisnya. Selalu tidak cukup dengan hanya membaca dari situs resminya atau dari blogs beberapa blogger.Seperti pengalaman gue setiap mengurus visa, selalu searching sana sini, sampai akhirnya kelimpungan sendiri.
Sebenarnya gue tidak begitu mahir mengurai kata kata yang berurusan dengan hal formil seperti pengurusan visa ini. Karena sifatnya lebih kepada "jangan sampai salah informasinya", beda kalau menulis pengalaman trip or holiday ke suatu tempat atau negara. Apalagi gue bukan type yang teliti dan gampang mengingat segala katebelece dokumen dan bentuk prosedur pengurusannya. Tapi, ga apa kali ya, gue coba menulis apa yang gue ingat dan semoga saja bisa bermamfaat.
Ya memang untuk membuat tulisan ini lebih akurat, gue harus buka lagi situs dan dokumen pendukungnya. Kebetulan masih gue simpan....hehehe..

Gue berangkat ke London tanggal 4 sampai 7 Oktober 2014. Mau Honeymoon!!!
Walaupun gue sudah menikah dengan warga Swedia, tapi tidak otomatis gue mengikuti suami yang sudah menjadi bagian dari warga Europe Union (EU), sehingga gue harus mengurus VISA UK. Berhubung juga London tidak masuk anggota Schengen, maka Resident Permit Card gue juga tidak bisa membantu dan tinggal say goodbye.

Awalnya uda bete duluan, apalagi semua informasi yang gue baca mengatakan betapa sulitnya persetujuan visa dari negeri ratu Elisabeth ini. Ada yang ditolak sampai tiga kali bahkan beberapa kali dengan berbagai macam alasan. Keder duluan sih. Cuma suami gue bilang, harusnya sih gue ga terlalu sulit memperoleh visanya, karena gue sudah menikah dengan warga Swedia yang masuk anggota EU. Tapi mana ada cerita, sebelum visa ditangan gue, tetap aja gue ga tenang.

After baca info kiri kanan, gue masuk ke situs  https://www.gov.uk/general-visit-visa/overview
Nah, disini sudah dibagi bagi tuh jenis visa yang akan kita pilih. Gue memilih General Visitor Visa.
Tampilan dari General Visitor Visa ini terdiri dari beberapa bagian seperti Overview, Dokumen apa saja yang harus kita lengkapi, cara mengajukan visa secara online (kamu bisa lihat sendiri lengkapnya setelah masuk ke situs tersebut).

Dokumen yang diperlukan juga tidak jauh berbeda dengan visa schengen, cuma bedanya VISA UK tidak mewajibkan adanya asuransi perjalanan.

Adapun dokumen yang diperlukan adalah:
  • Passpor yang jangka waktunya masih berlaku
  • Form Aplikasi yang sudah diisi secara online (wajib diisi secara online)
  • Photo  (wajib dilihat untuk rule photo disini https://www.gov.uk/photos-for-passports   )
  • Surat Referensi Kerja dari suami (karena gue tidak bekerja)
  • Surat Keterangan Gaji dari suami
  • Surat Nikah
  • Surat Referensi Bank atas nama suami 6 bulan terakhir ditambah refrensi rekening gue sendiri yang baru gue buka beberapa bulan.
  • Reservasi tiket dari travel (jangan di issued dolo)
  • Bukti Booking hotel
  • copy passpor gue dan suami dan asli passpor gue
  • Surat Pernyataaan dari suami dan gue yang menyatakan bahwa perjalanan ke London semua dibiayai oleh suami (ini kita buat karena gue apply visa atas nama pribadi tanpa ada sponsor jadi gue harus melibatkan suami gue)
Dan semuanya ini harus dibuat dalam bahasa inggris dan dilegalisasi pihak terkait yang berwenang untuk itu. Tapi gue tidak melegalisasi dokumen gue loh, karena suami gue yakin banget ga perlu dan yakin pasti di approve...hihihi...jadi dokumen gue lampirin apa adanya aja.

Sebelum mengajukan aplikasi online, kita wajib membaca hal apa saja yang perlu kita perhatikan sebelum memulai pengajuan, didalam situs cukup jelas di terangkan dan diarahkan agar membaca guidance masing masing step sehingga pada saat masuk ke aplikasi online kita tidak ragu dan bingung lagi.

Dan satu lagi jangan lupa Register Account terlebih dahulu (sudah tersedia langsung di situs VISA UK sebelum memulai aplikasi online) dan nantinya kita akan menerima email yang menyatakan account kita sudah terdaftar dan kita bisa langsung login melalui link yang diberikan di email.
Jadi artinya bila kita mengisi aplikasi esok atau hari berikutnya tidak masalah yang penting pada saat login kita masuk dengan register acoount kita.

Begitu login tinggal mengikuti semua step yang tertera mulai dari mengisi data sampai pembayaran Visa sekitar 83 pounsterling atau kurang lebih sekitar 2 jutaan bila di kurs ke IDR saat itu.
Kemudian kita juga diminta untuk membuat appointment dengan mengisi hari dan tanggal berapa kita mengunjungi Visa Aplication Center di Stockholm.

UK Visa akan mengirim email mengenai Transaction Confirmation apabila apply online kita berhasil dan memberikan nomor referensi untuk aplikasi Visa. Dan jangan lupa untuk nge print Aplikasi online yang secara otomatis tersimpan di PDF dan dibawa pada saat interview.

After dua minggu setelah gue apply, gue berkunjung dan membawa aplikasi dan semua dokumen ke UK VISA APLICATION CENTER di Regus Stochklom, Solna Business Park, Sweden (biasanya alamat lengkap tertera di confirmasi email dari VISA UK)
Dan seingat gue, disini gue mengeluarkan kocek lagi kurang lebih 2 jutaan deh kalo ga salah, sepertinya untuk jasa Agency yang resmi ditunjuk untuk pengurusan VISA UK di Stockholm.
Kemudian untuk keperluan biometric information, gue di foto dan mendaftarkan sidik jari (fingerprints)

Nah ada cerita nih, setelah melihat dokumen gue, si petugas bilang kalau gue harusnya ga perlu bayar visa karena gue menikah dengan warga EU, tapi jenis yang gue ajuin bukan General Visitor lagi tapi ada situs khususnya...yaelahhhhh mana kutehe...
Mereka menyarankan gue mengajukan dari awal lagi dan pembayaran visa yang sudah kadung gue bayar pada saat apply online akan dikembalikan. Tapi gue malas ya,,,mending gue lanjuti aja proses yang sudah berjalan.

Kemudian mereka menjelaskan dokumen visa gue akan dikirim ke London dan hasilnya akan dikirim kurang lebih 3 mingguan kealamat yang sudah gue berikan.

Setelah kurang lebih 3 minggu, gue menerima kiriman dari DHL yang ampunnnnnnnnn  MEMBUAT GUE SENANG BANGET!!!!
Visa UK gue di approve hanya dalam sekali pengajuan saja...ya mungkin karena suami gue warga UE kali, katanya sih lebih mudah
 
Tapi apapun itu gue cuma bisa bilang " Helloooo London I will coming soon!!!!!!"


Senin, 09 Februari 2015

LANDBOBYN (New Hope)

                                              
Ok,,,gue mulai dari mana nih...masih blank habisnya banyakan senyum senyum kaya orang gila. napa? habis ini perdana nulis di blogs hehehehehe...ga malu bilangnya.emang iya kok.

oya,,,tadinya gue tinggal di Jakarta lohhhhhhhhh (lidah gue sampai menjulur), kota metro yang buat gue banyakan stress di jalan. Gue juga gini gini dolonya sebagai Legal Officer di salah satu Bank Swasta di Jakarta...(siapa yang nanya ya?)

Singkat cerita, gue ketemu dengan suami gue dan pindahlah gue meninggalkan Jakarta dan Indonesia menuju suatu tempat di planet yang ga pernah ada dalam mimpi gue. Jodoh memang rahasia Tuhan ya. Aku sebut desa itu Landbobyn. Sebuah Village (biar lebih keren daripada desa kayanya gimana gitu...hahahaha) bagian dari kota Mora di Swedia. Landbobyn cuma terdiri dari kurang lebih 30 orang. Dan kebanyakan sudah berumur 50 tahun ke atas. Tua...? ya buat kita sih lumayan tua, tapi disini umur segitu masih kategori muda, masih kuat, ibarat umur 30 tahun lah di kita orang Indonesia. Karena rata rata penduduk di sini khususnya dan Swedia umumnya tutup usia itu di usia 85 tahun ke atas bahkan tidak sedikit yang tutup usia mendekati usia 100 tahun. Bukan sesuatu yang luar sih umur segitu masih hidup di sini, di panti jompo, banyak yang usia segitu masih hidup. Luas area Landbobyn sekitar 6000 hektar. Landbobyn dikelilingi aliran danau dan sungai kecil serta hutan kayu.Suhu udaranya di kala winter lumayan ekstrem dengan suhu bisa  mencapai rata rata 0 sampai minus 25. Ini gue uda rasakan loh. Tapi sebelum gue datang ke sini, Landbobyn pernah mengalami suhu sampai di -30 an lebih. Ga beku dan ga kedinginan ? tenang aja, selama pakaian dan perlengkapan di badan dipakai, tidak ada masalah kok. Bahkan bermain di salju juga bisa. Kaya gue pertama kali lihat salju itu katrok abis. Gue ambilin tuh salju dan gue lempar lemparin kaya anak kecil. Uda sekarang mulai bilang,,,kapan sih selesai nih winter, uda rindu ama summer..hmm tak ada puasnya.
 
  Ini kondisi Landbobyn di kala winter...
Landbobyn in Hard Winter
 
Rata rata warga landbobyn bekerja di perusahaan, ada yang sudah pensiun dan mengusahakan property kayu di hutan. Lahan Kayu di hutan merupakan komodity utama mereka. Lumayan sekali jual bisa beli segenggam garam...hahahha. Jarak dari Landbobyn ke kota Mora bisa ditempuh dengan kendaraan seperti mobil pribadi kurang lebih 40 menit. Itu karena jalanannya lancar ya (mobil yang lewat bisa dihitung) oooooo kapan Jakarta gitu ya. Coba kalau kondisi kaya Jakarta bisa 3 jam kali. Kalau sarana transportasi umum sih ada seperti bus, tapi tidak setiap jam ada. kenapa? karena rata rata penduduk lebih memakai kendaraan sendiri dan kuantitas berpergian juga ga terlalu sering. Apalagi sudah banyak yang pension. Kalau gue jangan di tanya, seminggu bisa 3 kali ke Mora, ada aja yang mau di liat. Biasalah wanita...(kedip mata).
 
Dari uraian di atas mungkin lo orang pasti nanya kok betah sih? ya memang harus betah. Lah gue udah nikah dengan pangeran di sini gitu loh...hehe...tapi gini deh, kalau gue prinsipnya nikmati apa yang ada sekarang. Tempat ini memang sepi.. tapi gue merasa kaya di Indonesia loh,, orang orangnya ramah dan penuh toleransi. Saling peduli dan masih bener bener mereka itu produk manusia desa. Ditambah lagi keadaan alamnya dan alam swedia secara keseluruhan. Buat gue ya itu sehat banget. Udara bersih, air minum dari kran segar banget, gue ga pernah lihat asap knalpot dari mobil disini. Datang deh kesini dan buktikan sendiri...mudah mudahan visa lo di approve ya,,hehe.
 

Untuk dan biar ga penasaran gue kasih nih foto Landbobyn yang sepi dan super indah loh.




Landbobyn for playing Snowscooter
 
 
Landbobyn
Masih dekat area Landbobyn

ME!!!! around my sweet home


Landbobyn di waktu summer
Landbobyn di waktu Summer