Acara jalan jalan itu paling enak kalau tidak di rencanakan dan bisa langsung cussss!
Begitulah kegiatan gue dan suami di suatu pagi di hari Minggu. "You dont need to cook today!" kalimat suami yang membuat gue langsung berkata "Asikkkk!"
Satu kerjaan lepas hari itu. Dan...Lets Goooooo!!
Kemanakah tujuan kami? Hehehehe...ga jaulah, cuma ke tempat yang masih berada di Propinsi Dalarna, Swedia. Kota Sälen namanya. Kira kira satu setengah jam dari tempat tinggal gue.
WINTER DI KOTA SÄLEN |
Kemanakah tujuan kami? Hehehehe...ga jaulah, cuma ke tempat yang masih berada di Propinsi Dalarna, Swedia. Kota Sälen namanya. Kira kira satu setengah jam dari tempat tinggal gue.
Sebenarnya ini bukan kali pertama kami berkunjung ke Sälen. Tapi dibilang sering banget juga ga. Biasanya kesini kalau pas musim dingin atau winter saja.
WINTER DI KOTA SÄLEN |
TEMPAT GARIS START VASALOPPET |
Sälen memiliki beberapa resorts ski yang berada di kawasan pegunungan/Fjäll di wilayah ini. Sampai sekarang tercatat ada tujuh resort yang berdiri diantara pegunungan/Fjäll yang berbeda. Ada Alpine Ski Resort, Högfjällshotellet, Grandfjället, Stöten, Näsfjället, Kläppen dan Skistar. Skistar sendiri memiliki empat resorts utama yakni Hundfjället, Lindvallen, Tandådalen dan Högfjöllet. Bagi yang suka bermain SnowScooter biasanya di kawasan Resort ini disediakan perlengkapan peralatan SnowScooter yang bisa di rental.
Pagi itu, tepatnya di hari Minggu, kami berangkat dari rumah dengan kondisi cuaca yang lumayan mendung. Tapi saat itu suhu tidak terlalu drop. Sekitar minus 5 Derajat Celcius. Namun begitu memasuki kawasan Sälen kami sangat beruntung. Cuaca cerah banget. Sinar matahari sangat terang. Senang banget pokoknya.
Disepanjang perjalanan sudah terlihat lalu lalang mobil yang lumayan mengingatkan gue dengan Jakarta. Walaupun tidak sampai macet ya. Wajarlah sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini. Biasanya jalanan cuma ada beberapa kendaraan mobil saja. Sesekali gue melihat orang orang bermain snowscooter. Memang kota yang sarat dengan olahraga musim dingin.
SÄLEN KYRKA YANG UNIK |
Siang pemandangan di luar gereja nyaris memutih. Tumpukan salju tebal di pohon dan halaman membuat pemandangannya makin bagus. Dan tak lama satu dua mobil mulai memasuki halaman gereja. Tujuannya sih sama dengan kami, melihat sekitar gereja sekaligus foto foto cantik.
Puas dengan beberapa hasil foto kami berangkat menuju Hundfjället, salah satu resort yang terdapat di Skistar Resort.
Tujuan kami kesini bukan bermain ski, dismping gue memang ga bisa main ski, suami gue juga sudah lumayan lama tidak bermain ski. Dan memang hari itu kami khusus dolan dolan santai aja. Tujuan utama kami hendak menikmati makan siang di sebuah restoran satu satunya yang berada di puncak pegunungan Hundfjället. Dan tentu saja sekalian melihat pemandangan dari puncak Hundfjället. Dari parkiran mobil sudah terlihat restoran dalam ukuran yang sangat kecil. Unik juga melihat bangunan berada di ketinggian seperti itu. Sendiri lagi.
Ya gunungnya sih kalau kata gue ga ada apa apanya dibanding gunung merapi di Indonesia. Cuma di Swedia sudah dianggap Gununglah. Jadi iyakan saja. Hihihi.
Dari parkiran gue mencoba mengambil foto gedung restoran dari kamera, dan lumayan lah bisa terlihat dengan jelas.
Area resort sudah terlihat ramai dipenuhi manusia dalam segala usia. Mulai dari anak anak, remaja dan dewasa. Ada yang sepertinya baru belajar ski, ada yang sudah wara wiri dengan anteng di atas salju dan tak sedikit orang dewasa yang masih mulai belajar. Namanya belajar, tidak pernah mengenal kata terlambat. Dan gue juga melihat barisan orang orang yang bersiap naik Lift Ski (semacam cable car gitu) untuk naik ke puncak Hundfjället. Sebenarnya suami gue tadinya ragu, apakah kami bisa naik ke puncak Hundfjället. Karena biasanya yang bisa naik hanya para pemain ski doang. Cuma gue bilang harusnya bisa, karena tahun sebelumnya kami juga pernah naik Lift Ski di resort yang berbeda dan itu ga da ada masalah sekalipun kami tidak ikut bermain ski. Ternyata pas ditanya, petugas membolehkan karena kami berniat makan siang di restoran LYKTAN. Tuh kan, bisa. Tapi ya sudahlah, kalaupun sebenarnya ga bisa, ya anggap saja rejeki kami. Hohohoho.
ASLINYA SIH RESTORAN DI PUNCAK INI KECIL BANGET (FOTO GUE ZOOM) |
SIAP SIAP NAIK LIFT SKI |
Dan kali ini gue sudah lebih bisa menikmati. Walaupun masih ada perasaan sedikit takut ya. Gila aja, itu lumayan tinggi loh, mana kaki menggantung lagi. Pas naik memang tidak terlalu berasa berada di ketinggian. Turunnya yang mulai keder. Berasa banget tingginya. Errrrrgggggg.
Cuma ya memang worth it lah dengan pemandangan yang terlihat dibawah. Bagus.
LANDING DI PUNCAK HUNDFJALLET ....YUHUI |
Lagi berusaha menikmati di ketinggian, tiba tiba kami disapa oleh sekelompok keluarga sambil melambaikan tangan mereka. Sepertinya mereka sama dengan kami. Cuma makan di restoran atau sekedar melihat view dari atas. Terlihat dari pakaian yang mereka gunakan.
VIEW DARI ATAS LIFT SKI |
Sampailah akhirnya di puncak Hundfjället. Dan kami langsung disambut dengan hamparan salju putih yang sudah rapi dan mulus. Gue merasakan perbedaan suhu ketika berada di puncak gunung ini. Udaranya tidak terlalu dingin. Lebih sejuk. Yang gue tahu kalau berada di tempat yang lebih tinggi harusnya kan lebih dingin. Ternyata suami gue bilang, ketika winter sifat udara lebih berat, jadi suhu dingin lebih condong turun ke tempat yang lebih rendah. Bahasanya kurang lebih gitu deh. Gue ga pintar menjelaskan dalam kalimat ilmiah. Dan di atas puncak Hundfjallet ini gue juga melihat beberapa mesin listrik yang konon fungsinya untuk menghasilkan salju. Dan membuat suhu di sekitar kawasan ini tetap dingin. Surprise juga sih.VIEW DI PUNCAK HUNDFJÄLLET PUTIH! |
VIEW DI PUNCAK HUNDFJÄLLET PUTIH! |
Memasuki ruangan restoran, jujur gue agak sedikit kecewa, karena tidak seperti dalam bayangan gue. Terlalu crowded. Mungkin karena jam makan siang kali ya. Sedikit berisik. Salah satu sudut ruangan restoran dan lantai duanya sengaja tidak dibuka dan diberi pembatas. Sepertinya hanya dibuka untuk acara makan malam saja.
Ruangan restoran sih sebenarnya lumayan apik dan kozy. Dominasi dari bahan kayu. Cuma ya itu tadi. Ramai banget. Untuk makanan sih gue bilang enak. Tapi bukan enak yang luar biasa. Enak ketika kita lapar tepatnya. Porsinya juga banyak. Hahahaha. Sepertinya porsi untuk pemain ski. Apalagi di suhu dingin, tubuh butuh kalori yang cukup.
RESTORAN LYKTAN SATU SATUNYA GEDUNG/RESTORAN DI PUNCAK HUNDFJÄLLET |
RUANGAN DI DALAM RESTORAN |
RUANGAN RESTORAN YANG DIDOMINASI KAYU |
Dari jendela restoran kami sudah melihat kabut awan yang mulai turun dengan tebal. Kami memutuskan untuk segera kembali sebelum kabut benar benar menutupi landscape Hundfjället. Karena ketika naik, kami kurang bisa menikmati pemandangan di bawah.
Dan ketika turun ini lah gue menyaksikan pemandangan yang super luas. Sebenarnya dari puncak Hundfjället pun bisa melihat pemandangan di bawah. Tapi berbeda ketika kita melihat dari Lift Ski. Itu jelas banget semua. Dan gue merasa benar benar berada di ketinggian. Serasa ada jurang besar menganga dibawah gue. Hihihi.
Tapi gue mencoba rilex sih. Menikmati pemandangan di bawah sambil menggunakan kamera dan merekam momen yang ada. Apalagi suhu di ketinggian saat itu buat gue pribadi ga terlalu dingin (sekitar minus 3 Derajat Celcius).
VIEW DARI SEKITAR RESTORAN LYKTAN |
UJI NYALI |
Dan tak lama kemudian gue tiba tiba dikejutkan dengan sesuatu yang menimpa muka gue. Dalam hitungan yang sangat cepat muka gue serasa di lempar gumpalan es. Brrrrrrr! Dingin banget!
Ternyata apa yang dibilang suami benar. Semakin kebawah suhunya makin dingin bukannya makin hangat. Dan gue bukanlah orang yang ahli untuk bisa menjelaskan lebih detail kondisi alam seperti ini.Yang gue rasakan seperti itu. Dan suami pun menjelaskan berdasarkan pengalaman dan sepenggal pengetahuan yang dia miliki. Dan ketika berada di dalam mobil gue melihat suhu di bawah Hundfjället sekitar minus 13.
Perbedaan yang lumayan mencolok dengan suhu di atas. Rahasia alam memang dasyat.
UJI NYALI, GUE MASIH BISA FOTO FOTO ..hehehehhe |
Perbedaan yang lumayan mencolok dengan suhu di atas. Rahasia alam memang dasyat.
Menuju perjalanan pulang, hari sudah mulai agak gelap. Gue melihat jejeran mobil yang semakin banyak dan panjang. Dengan jarak yang saling berdekatan. Tujuan mereka ya cuma satu. Bermain ski lagi!
Gelap tak menghalangi keinginan mereka karena sampai malam pun permainan ski tetap dibuka.
Kami pun menikmati perjalanan pulang sambil berhenti di supermarket membeli stok bahan makanan mingguan. Ini penting, urusan perut soalnya.
Hari minggu yang menyenangkan. Hari dimana kami menikmati indahnya alam Sälen di saat winter. Dan tak lupa kami mengucap syukur untuk semua berkat yang kami dapat. Kami tutup acara kami dengan memuji sang Pencipta di kebaktian sore Minggu kami. Thank You Lord.
WINTER DI KOTA SÄLEN |
WINTER DI KOTA SÄLEN |
Salam dari Mora, Dalarna, Swedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar