Sebelumnya, gue sudah pernah menulis tentang wisata Fryksås , yang terletak di Orsa, Dalarna, Swedia. Dan kali ini masih dari kota yang sama, gue akan menulis tempat wisata lain bernama Grönklitt, sebuah kawasan wisata yang wilayahnya terdiri dari taman alam predator Björnpark Orsa atau bisa juga disebut Rovdjurspark, serta taman ski resort yang biasa dikunjungi di saat winter untuk bermain ski.
Björnpark, awalnya hanyalah sebuah taman alam yang berisi jenis jenis beruang, seperti beruang Skandinavia dan beruang kutub (Polar Bear). Dan sesuai dengan jenis binatang yang dimiliki saat itu, taman ini diberi nama Björnpark yang artinya taman beruang.
Kemudian seiring waktu, jenis predator lain pun masuk, seperti Harimau Siberian, Serigala, Leopard, dan beberapa jenis binatang predator lainnya, yang gue ga hapal namanya. Dan akhirnya, untuk menyesuaikan jenis predator yang ada, maka taman ini disebut juga sebagai Rovdjurspark. Yang artinya Taman Predator. Meskipun demikian, sebutan Björnpark sudah sangat familiar, sehingga kebanyakan orang lebih sering menyebut Björnpark daripada Rovdjurspark. Tidak heran, jika plang kayu besar di pintu masuk taman ini masih tetap berdiri dengan sebutan Orsa Björnpark.
|
Gedung masuk Orsa Björnpark/Rovdjurspak |
Jika berkunjung ke Björnpark, jangan pernah membayangkan layaknya memasuki Taman Safari yang banjir binatang.
Jenisnya pun terbatas, sesuai dengan namanya, hanya binatang predator. Namun meskipun jumlah binatangnya tidak terlalu banyak, Björnpark berdiri di sebuah kawasan alam yang sangat luas, bahkan sangkin luasnya, taman ini di claim sebagai taman predator terluas di Eropa untuk jenis predator yang sama.
|
|
Boleh jadi, jika melihat betapa gempor dan ngos-ngosannya gue mengitari lokasi Björnpark, dengan jalanan yang sebagian mendaki dan menurun (sudah jelaslah, kalau mendaki pasti ada yang menurun toh*menjulurkan lidah*).
Jika di Taman Safari pengunjung hanya bisa melihat binatang dari dalam mobil, dan relatif gampang melihat banyaknya jenis binatang yang berseliweran dalam jarak beberapa meter, bahkan ada yang sudah duduk manis menunggu pengunjung, maka sedikit berbeda dengan Björnpark. Kita bebas berjalan kaki di sepanjang lokasi taman, karena setiap tempat sudah diberi pagar pengaman yang tinggi. Dannnnn...para predator ini pun susah susah gampang dilihat. Dikarenakan hunian mereka yang sangat luas dan berada diantara pohon besar. Mereka bisa tidur, malas malasan atau kalaupun terlihat, suka terhalang banyaknya pohon. Dan kalau beruntung, tanpa disadari, bisa saja si predator dengan santainya berdiri pas di depan pagar. Besarrrrrrr!.
|
Beruang Skandinavia, kalau beruang ini berlari, bulunya terlihat sangat cantik. berkilau seperti mantel bulu gitu deh. Jenis beruang di Björnpark lumayan gampang dilihat. Apalagi jumlahnya lumayan banyak
|
Sepertinya membawa camera zoom adalah hal yang sangat wajar ke tempat ini. Hampir sebagian besar pengunjung yang gue lihat menenteng camera dengan lensa tele. Wajar saja, ngebidik animal soalnya.
Mulai dari yang terlihat profesional (tau darimana?), tau dari penampilan dan gerakan tubuhnya sih. Memakai kartu pengenal di leher dengan tentengan camera dan lensa red ring berjumlah tiga buah yang bergantungan di badannya. Idihhhhh...gue kan kalah saing banget selaku tukang foto abal abal. Jadi kepo, dia photographer Natgeo wild ga sih. Dan gilanya lagi gue sempet sempetnya ngeliat lensa camera dia ya, ngilerrrr saiaaaa! *lirik suami* Hahahhahaha.
Dan tidak sedikit juga yang seperti gue, nenteng camera sebagai pelakon juru foto abal abal. Yang kebanyakan lari sana lari sini, tapi tetap saja susah dapat momen bagus dari serigalanya. Si bapak yang tentengan cameranya banyak kok ya tenang banget deh, sepertinya sudah mahir harus ngambil dari sudut mana, seolah olah udah dapat foto banyak. Mau gue rampas saja kameranya. Hahahhaha lagi lagi nulis sambil ketawa kalau ingat itu.
|
Serigala yang susah banget motoinnya. Gue belum beruntung. Yang lain mungkin banyak ya yang bisa fotoin bagus
|
|
Ini dia si harimau siberian. Apa adanya deh fotonya |
Menurut gue, yang relatif susah dilihat sepertinya serigala dan harimau siberian. Ngeliat mereka untung untungan. Bisa ga kelihatan atau malah bisa dengan jelas terlihat. Tempat kedua jenis binatang ini pun sedikit berbeda dengan yang lain. Jauh lebih besar dan banyak sekali pohonnya.
Tapi gue masih beruntung, sekalipun ga bisa motoin dengan sempurna, tapi gue sempat melihat mereka. Dan semuanya dalam kondisi yang tidak diduga. Serigala misalnya, karena hopeless, gue ajak suami melihat binatang lain, begitu melangkah, ehhhh serigala tiba tiba muncul dari balik pohon, dan gue pun terkesima karena bisa melihat dengan jelas. Sampai lupa motoin. Dan pas nyadar, dianya malah pergi.
Sedangkan harimau siberian, secara tidak sengaja gue melihat ketika berbalik badan sehabis motoin landscape sekitar. Posisi gue hanya berjarak setengah meter dari harimau. Hanya terpisah pagar tinggi. Harimau berjalan dan langsung gue foto. Tetapi terhalang pohon, gue lari lagi, harimau jalan terus. Akhirnya main jepret saja terus, tidak peduli fokus apa ga. Yang penting hasilnya banyak dan tar tinggal milih.
Oh ya, gue lari barengan cowo bule motoinnya. Dia juga sama dengan gue, modal hempaskan nafas dan jepret asal saja. Hahahhaha.
|
CATWALK |
Nah kalau gue bilang, sepertinya hal inilah yang membuat Björnpark menjadi sedikit unik. Ada semacam adventure kecil kecilan yang secara tidak langsung ditawarkan kepada pengunjung. Melihat binatang secara untung untungan. Karena ketika berhasil melihat predator, ada perasaan puas dan excited. Bukan hanya sekedar lewat, melenggang, atau duduk manis di dalam mobil, dan binatang pun dengan gampang terlihat. Karena ada pepatah yang menyebut, yang susah di dapat sangatlah berharga.
Tapi tidak perlu khawatir, kalau memang waktunya pas, dalam durasi waktu tertentu, petugas taman biasanya selalu memberi makan binatang secara bergantian. Pemberian makan dilakukan bertahap dengan kuantitas yang lumayan sering. Tujuannya, memancing binatang keluar agar pengunjung bisa melihat dengan jelas. Bahkan petugas dengan baik hati memanggil dan memberitahu pengunjung untuk menuju lokasi tertentu karena akan memberi makanan kepada binatang.
Memanggil maksudnya apabila pengunjung terlihat meninggalkan tempat lokasi tertentu, yang tak jauh dari lokasi pemberian makanan, si petugas langsung teriak dan kasih kode. Hal inilah yang gue alami. Ketika mulai nyerah tidak bisa dengan jelas melihat Leopard karena asik tiduran di dekat tumpukan batu, tiba tiba si petugas nyuruh gue balik. Alhasil beberapa foto Leopard berhasil gue bidik dengan hasil yang lumayan memuaskan.
|
LEOPARD |
Predator di Björnpark sudah sangat terbiasa dan akrab dengan suara mesin motor petugas taman. Jangankan mereka, gue sendiri pun kalau mendengar suara mesin bisa menebak, pasti petugas akan memberi makan predator. Karena tidak jarang ketika kita berjalan, motor petugas lalu lalang di sekitar taman. Ya meskipun tidak selamanya petugas datang membawa makanan. Seperti di lokasi taman Polar Bear misalnya. Predator andalan di Björnpark.
Disebut andalan karena pernak pernik predator yang satu ini lumayan mendominasi Björnpark sekitarnya. Mulai dari toko souvenir, gedung utama, sampai kawasan Polar World.
Polar World sendiri terdiri dari gedung berisi berbagai informasi tentang sang beruang, kumpulan gambar hasil jepretan karya photographer handal, dengan latar belakang artik di kutub utara sampai patung orang ekskimo lengkap dengan pakaian tradisional yang cantik dan unik. Seperti museum gitulah.
Untuk melihat dan memoto sang beruang kutub pun bisa dilakukan dengan jelas dari kaca gedung. Hasilnya tetap jernih. Sedangkan kalau pengen fotoan seru apalagi buat anak anak, Polar world memberi spot khusus dengan patung patung polar bear di sekitarnya. Ya meskipun istilah Polar World ini menurut gue tidak terlalu wah dan lumayan simpel. Tidak seseru jika membaca embel embel namanya "Polar World" !!! hahahhahah.
|
Transportasi pegawai taman yang lumayan familiar di sekitar Björnpark |
|
POLAR BEAR ATAU BERUANG KUTUB |
Demikianlah ketika kami hanya bisa melihat dari kaca dan hendak meninggalkan lokasi, tiba tiba terdengar suara mesin motor, yang sontak membangkitkan semangat sang beruang. Berlari ke pagar dan mendekat. Kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh pengunjung sambil bergegas keluar. Tujuannya cuma satu, melihat sang polar bear dari dekat. Dan hasilnya, mereka besar sekali!!
Betapa lucunya, ketika mereka hanya terkecoh dengan suara mesin motor. Si petugas tidak membawa makanan. Melainkan datang untuk membersihkan rumput di sekitar taman saja. Dan si beruang pun mulai beraksi, beradu badan dengan beruang yang satunya dan sesekali tiduran melihat si petugas mencabut rumput. Gemes lihatnya.
Ternyata aslinya tidak seseram yang gue bayangin. Ketika melihat liputan binatang yang dikenal sebagai jenis beruang yang paling kernivora atau paling ganas ini di Discovery Chanel atau Natgeo Wild, beringas dan brutal menyerang mangsanya, ternyata keadaan alam yang berbeda mampu membuat mereka lebih calm.
|
Pakaian Eskimo |
Semua kondisi binatang di taman Björnpark terawat rapi. Terlihat dari warna kulit yang bersih dan tubuh yang tidak kurus. Makanan daging yang diberi untuk satu ekor binatang pun mungkin bisa sekitar 5 atau 6 kiloan sekali ngasih. Gede banget soalnya gue lihat. Dan yang pasti, untuk satu dua ekor binatang, diberi tempat yang sangat luas, agar binatang tidak stress. Makanya tak heran lokasi taman ini sangatlah luas, yang kalau dipikir tidak sebanding dengan jumlah binatang yang ada di dalamnya.
|
Boneka beruang di toko souvenir |
|
|
Toko souvenir |
|
|
Perempuan berkerudung merah dan serigala, tokoh dalam cerita dongeng yang ada di gedung utama
|
|
Cafe di dalam gedung utama |
Björnpark juga tidak sekedar menawarkan wisata predator saja, tapi pengunjung juga bisa menikmati view landscape yang indah, toko souvenir, cafe yang nyaman serta beberapa patung beruang besar di dalam gedung utama, yang menjadi trendmark tempat ini.
Souvenirnya juga lucu lucu dan harga juga relatif tidak mahal.
|
Landscape di sekitar Björnpark |
Jika ingin melihat lokasi Grönklitt yang lain, bisa berkunjung ke restoran Topstuggan. Tidak jauh dari Björnpark, berada di kawasan ski resort dengan landscape alam yang aduhai. Nongkrong sambil duduk dibangku kayu dengan pemandangan di bawah restoran yang sangat memanjakan mata. Restoran Topstugan hanya buka di saat winter (karena lokasinya persis berada di area permainan ski) dan di saat summer (karena bisa melihat view landscape yang indah dari atas restoran). Sayang pada saat ke sini, restoran sudah tutup pukul 5 sore. Jadi gue cuma fotoin landscapenya saja ya.
|
Cable car di samping gedung restoran yang biasa digunakan di saat winter oleh para penggemar olahraga ski
|
See you in my next story
Slam dari
Mora, Dalarna, Swedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar