Tahun ini kami memutuskan liburan Summer ke Denmark. Ada beberapa kota yang kami kunjungi, dan kami berangkat dengan mengendarai mobil.
Berikut beberapa tempat yang kami kunjungi di Denmark:
A. AARHUS
Kota pertama yang kami singgahi adalah kota Aarhus. Kota Kedua terbesar di Denmark setelah Copenhagen. Kota Tua dan juga disebut kota Pelabuhan. Tak heran berada di kota ini lumayan berasa tiupan anginnya. Berhubung ini merupakan liburan panjang, kami sepakat sebisa mungkin menginap di hotel yang lokasinya gampang di cari, dan pilihannya jatuh ke Hotel Scandic. High Season gini untung untungan soal penginapan, memilih Scandic kami rasa lumayan tepat karena jumlah kamar di hotel ini biasanya lebih banyak. Hotel Scandic Aarhus mengenakan biaya permalam pada waktu itu sekitar 1.050 DKK. Mengapa kami tidak booking hotel melalui internet? karena kami membawa mobil, susah untuk menentukan kami harus berhenti dimana, tergantung kesanggupan suami aja nyetirnya. Jadi on the spot aja.
Kami tiba di Aarhus siang hari, jadi masih banyak waktu untuk bisa mengitari kota ini. Di jantung kotanya banyak terdapat cafe cafe kozy yang menyediakan tempat di dalam maupun diluar cafe. Kami memilih duduk di kursi yang disediakan di luar cafe, tepatnya di pinggir jalan gitu.
Kanal kanal airnya bersih |
Kami tiba di Aarhus siang hari, jadi masih banyak waktu untuk bisa mengitari kota ini. Di jantung kotanya banyak terdapat cafe cafe kozy yang menyediakan tempat di dalam maupun diluar cafe. Kami memilih duduk di kursi yang disediakan di luar cafe, tepatnya di pinggir jalan gitu.
Biasanya sih kalau summer kebanyakan orang pasti memilih duduk diluar daripada di dalam. Kita memesan Bir khas Denmark Carlsberg, ke Denmark sayang rasanya tidak mencoba bir terkenal ini, walaupun minuman beralkohol belum familiar dimulut gue, tapi gue penasaran aja, gimana rasanya. Ternyata lumayan segar karena disuguhkan dengan kondisi dingin. Sambil duduk santai kami melihat orang orang yang hilir mudik di sekitar jalanan di depan cafe, melihat kanal kanal air yang bersih, sekali kali terdapat beberapa burung merpati di tepi kanal, orang orang yang memberi roti ke burung merpati dan sibuk berfoto ria. Walaupun tidak sampai memakai tongsis ya ...hehehe.
Biasanya sih kalau summer kebanyakan orang pasti memilih duduk diluar daripada di dalam. Kita memesan Bir khas Denmark Carlsberg, ke Denmark sayang rasanya tidak mencoba bir terkenal ini, walaupun minuman beralkohol belum familiar dimulut gue, tapi gue penasaran aja, gimana rasanya. Ternyata lumayan segar karena disuguhkan dengan kondisi dingin. Sambil duduk santai kami melihat orang orang yang hilir mudik di sekitar jalanan di depan cafe, melihat kanal kanal air yang bersih, sekali kali terdapat beberapa burung merpati di tepi kanal, orang orang yang memberi roti ke burung merpati dan sibuk berfoto ria. Walaupun tidak sampai memakai tongsis ya ...hehehe.
Jejeran Cafe |
Aarhus juga memiliki Cathedral tua yang sayang untuk tidak di lihat. Aarhus Cathedral merupakan gereja dengan ukuran yang sangat besar, luas dan tinggi. Gereja ini konon dapat menampung kurang lebih 1200 orang, dibangun sekitar abad 12. Terletak di Domkirkepladsen 2, 8000 Aarhus. Bagunan gereja yang sangat indah.
Aarhus Cathedral |
Gereja Katoliknya juga ada, kami menyempatkan mengunjunginya dan di dalamnya tak semegah Aarhus Cathedral, tapi rapi dan unik. Gue bilang unik karena kursi jemaat tidak menghadap ke altar mimbar. Catolic Church ini adalah satu satunya gereja katolik di Aarhus. Ukuran gereja juga lumayan besar. Gereja ini memiliki arsitek diluar bangunan yang sangat indah.
Catolic Church Aarhus |
Dan hari pertama di Aarhus kami tutup dengan mengunjungi MUSEUM ART AROS. Sebenarnya kami lumayan telat kesini, satu jam lagi akan tutup. Tapi ga masalah deh, besoknya jadwal ke tempat lain sudah kami atur. Takut tidak bisa dikunjungi semua.
Sampai ada lambang Patung ini di pusat kotanya. |
Aros Museum merupakan gedung museum art yang berisi karya karya seni yang unik. Salah satu koleksi mereka yang terkenal adalah patung anak lelaki bernama si Boy. Terletak di lantai dasar gedung, bentuk patung yang nyaris sempurna. Bagus!!
Aros di claim sebagai salah salah satu Museum Art terbesar di Eropa. Memiliki Restoran, cafe, dan shopping area khusus pernak pernik yang ga jauh dari karya seni.
Bagian yang paling menarik dan jangan sampai terlewatkan adalah Rainbow Panorama yang ada di bagian atas gedung. Salah satu karya seni berbentuk lingkaran, yang lantai dan dindingnya terbuat dari kaca, dengan warna warni pelangi. Serunya, ketika kita berada di salah satu warna tertentu, katakanlah dibagian warna ungu, otomatis pakaian, tangan dan kulit kita berubah warna menjadi ungu. Dan yang lebih amazing lagi layar handphone kita juga jadi cantik banget, bentuk kolom aplikasi di handphone berubah menjadi warna ungu yang berkilau. Dan ketika kita mengambil foto otomatis hasil foto kita juga berwarna ungu, seperti di setting gitu deh. Keren!!
Patung si Boy |
Tiket masuk ke museum ini seharga 110 DKK, buka mulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore. terletak di Aros Alle 2, 8000 Aarhus.
Hari kedua di Aarhus, kami check out dari hotel dan bermaksud melihat toko keramik terkenal dari Denmark yaitu Royal Copenhagen. Didalam Toko ini sungguh membuat mata takjub tidak hanya dengan koleksi keramiknya yang indah tapi juga harganya yang lumayan buat nelan ludah. Mahal !!
Royal Copenhagen dikenal sebagai keramik dengan kualitas terbaik dan sangat halus. Gue cukup tau aja deh, paling tidak lumayan membuat mata segar. Dan untungnya ada satu piring kecil mungil yang harganya ga mahal. Cuma 99 DKK. Sepertinya piring yang diterbitkan setiap tahun, karena gue lihat masing masing piring berbeda beda tahunnya. Gue memilih tahun 2015 tentunya. Dan sepertinya piring ini juga dibuat khusus buat souvenir, sehingga harganya lebih terjangkau. Puji Tuhan, akhirnya ada yang bisa kebeli dari toko ini.
Sekarang waktunya makan siang, seperti biasa kalau liburan gue lebih suka makanan asia. Cari deh Restoran Cina, hasil penelurusan google, nemu Restoran CHINA WOK HOUSE, terletak di Sonder Alle 9, 8000 Aarhus C. Restoran dengan sistem Buffet. Lumayan lengkap dan lumayan enak. Makan berdua sekitar 154 DKK.
Dan Kunjungan paling Anyar ke kota Aarhus apalagi kalau bukan DEN GAMLE BY, tempat wisata yang lebih dikenal sebagai kota tua. Tapi sebenarnya Den Gamle By ini bukanlah kota tua yang sebenarnya yang berdiri dari awal dan merupakan bagian dari kota Aarhus. Den Gamle By merupakan Kota Tua yang sengaja di ciptakan dengan membawa semua bentuk bangunan rumah rumah jaman dahulu kala, yang diangkut dari seluruh penjuru tempat di Denmark. Tepatnya semacam Museum Udara seperti yang terdapat di Skansen Stockholm. Cuma bedanya Den Gamle By ukurannya lebih kecil.
Jadi jika kita melihat bentuk bentuk rumah kayu di Den Gamle By, itu adalah rumah yang sengaja dikumpulkan tanpa mengurangi dan menambah bentuknya. Jenis jenis dan bentuk rumah di Den Gamle By juga berbeda beda, sesuai perkembangan peradaban bangsa Denmark dari tahun ke tahun. Masing masing rumah berisi peralatan yang digunakan manusia di jamannya, mulai dari yang sudah usang banget, seperti peralatan memasak, pakaian, piring, sendok, garpu.
Rumah rumah ini sengaja di dibawa dari berbagai tempat di Denmark kemudian di tempatkan di Den Gamle By |
Kereta Kuda |
Permainan Bowling |
Mengitari Den Gamle By serasa kita dibawa kepada kehidupan di jamannya, ada kincir air, perahu tua sebagai sarana transportasi dan sekali kali kita melihat orang orang baik pria dan wanita, berpakaian khas DANISH di jamannya, sambil memegang karangan bunga dan memberi ke pengunjung. Ada juga yang menjual sayur dan buah lengkap dengan pakaian tradisional mereka. Gue membeli buah chery yang kebetulan buah favorite gue. Pakaian mereka itu loh, suka aja liatnya. Den Gamle By juga memiliki museum berisi musisi musisi terkenal dari Denmark. Jujur gue ga tau dan ga familiar dengan mereka, paling ya cuma tau Group Musik Michael Learns to Rock yang juga ada dalam museum ini.
Salah satu Rumah Bagsawan Denmark |
Mengitari Den Gamle By serasa kita dibawa kepada kehidupan di jamannya, ada kincir air, perahu tua sebagai sarana transportasi dan sekali kali kita melihat orang orang baik pria dan wanita, berpakaian khas DANISH di jamannya, sambil memegang karangan bunga dan memberi ke pengunjung. Ada juga yang menjual sayur dan buah lengkap dengan pakaian tradisional mereka. Gue membeli buah chery yang kebetulan buah favorite gue. Pakaian mereka itu loh, suka aja liatnya. Den Gamle By juga memiliki museum berisi musisi musisi terkenal dari Denmark. Jujur gue ga tau dan ga familiar dengan mereka, paling ya cuma tau Group Musik Michael Learns to Rock yang juga ada dalam museum ini.
Kota Aarhus juga memiliki ICEBERG, yaitu bangunan kondominium dengan arsitek yang sangat unik. Berada di pinggir laut, hunian apartemen ini lumayan enak di jadikan objek foto. Sepertinya Bangunan ini menjadi salah satu landmarknya Kota Aarhus.
B. LEGOLAND.
Dari Kota Aarhus, kami bertolak ke kota Billund untuk melihat Legoland. Tapi berhubung kami tiba sudah sore, maka kami memutuskan menginap di sekitar kota ini. Penginapan di sekitar Legoland sudah penuh. Maklum tempat ini adalah salah satu tempat wisata yang menjadi favorite untuk semua kalangan umur. Apalagi jika berkunjung di saat musim panas seperti ini. Untungnya setiap penginapan yang kita kunjungi memberikan rekomendasi penginapan mana saja yang bisa kami kunjungi, atau bahkan mereka yang menghubungi loh penginapan tersebut, apakah masih ada kamar atau tidak. Salah satu kelebihan mereka adalah sangat mengerti kondisi orang orang yang belum mendapat penginapan. Mungkin mereka bisa merasakan kalau sampai kami tidur di dalam mobil. hihihi.
Dan akhirnya kami menemukan penginapan yang dikelola secara perorangan. Tak begitu jauh dari Billund Legoland, lumayan banyak penduduk yang membuka bisnis penginapan seperti ini. Tadinya sudah berpikir, waduh, gimana kondisi kamarnya, nyaman kah? Dan ternyata nyaman banget. Bersih.
Kamar mandi nya juga luas dan bersih. Ada sekitar 8 kamar yang mereka sediakan, lengkap dengan sarapan loh. Dan semua kamarnya sudah penuh, kami adalah penghuni terakhir yang datang. Lokasi penginapan bener bener di alam pedesaan. Di sekitarnya kita bisa melihat pemandangan yang lumayan asri dan sejuk. Dan kebetulan si pemilik penginapan memiliki beberapa ekor domba atau biri biri yang sengaja di pelihara. Ihhhh lucu banget dombanya. Dan ketika gue mencoba memoto mereka, mereka langsung berlari ke arah gue, mereka pikir gue mau kasih makanan, hahaha.
Sepertinya pemilik pengianapan ini sudah memiliki pengalaman dalam usaha bisnisnya. Bahkan mereka sudah bekerja sama dengan beberapa restoran yang letaknya tak jauh dari penginapan, sehingga kita tidak kesulitan lagi untuk mencari restoran terdekat. Seperti kami yang pada saat itu sudah mulai lapar, pemilik penginapan langsung merekomendasikan sebuah restoran bernama VANDEL KRO, yang terletak di Grindstedvej 15, 7184 Vandel. Lumayan sekali untuk segera dapat mengisi perut. Untuk biaya penginapan permalam, kami dikenakan biaya sekitar 700 DKK permalam.
Kota Billund merupakan kota asal dari Ole Kirk Christiansen, pencipta permainan lego yang terkenal itu. Awalnya dia memiliki bisnis Furniture dari kayu, kemudian usahanya mengalami penurunan dan akhirnya dia terinspirasi untuk membentuk permainan lego dari sisa kayu furniture beliau. Jadi awalnya bahan lego itu dari kayu loh. Kemudian seiring waktu ketika bahan plastik masuk ke Eropa, beliau menggantikan bahan lego dari plastik. Banyak konsumen yang awalnya kurang tertarik dikarenakan pada saat itu mereka sudah terbiasa dengan bahan bahan dari kayu. Sampai akhirnya Lego ini pun berhasil diterima semua kalangan di dunia sebagai suatu permainan semua usia.
Legoland merupakan resort yang dipersembahkan untuk mengingat Ole Kirk Christiansen, berisi kota kota dari beberapa negara yang terbuat dari kotak lego.
Duapuluh menit sebelum pintu masuk dibuka, antrian manusia sudah panjang banget. Dari anak anak, orang tua, kakek nenek, pasangan muda mudi semua campur di sini. Begitu memasuki kawasan ini, gue langsung takjub dengan MINILAND bangunan bangunan yang di susun secara apik dan rapi.
Miniland terdiri dari bangunan bangunan khas negara Eropa seperti Belanda, Scandinavia bahkan ada juga dari Amerika, lengkap dengan segala aktifitasnya. Ada Kincir angin, kapal, kereta api yang bergerak, truk dan aktifitas lalulintas, semuanya bergerak seperti lazimnya kegiatan di sebuah kota. Dan itu semua terbuat dari lego.
Kita bisa mengitari area Legoland melalui peta dalam brosur yang kita dapat secara gratis. Legoland Resort ini lumayan luas, selain Miniland, ada juga Duplo Land, tapi kebetulan saat itu tidak bisa di masuki karena mengalamii renovasi, kemudian ada Pirateland, Adventure Land, Polar land, semuanya ini merupakan sarana tambahan dari pengelola, karena sehabis melihat Miniland, pengunjung bisa mencoba wahana permainan ini. Tapi kami ga mencobanya sih, gue memang agak takut permainanan yang memicu adrenalin gitu. Tujuan utama gue cuma mau melihat Minilandnya. Legoland memiliki restorannya juga, makanannya sih lumayanlah, khusus untuk anak anak disediakan kentang goreng berbentuk lego. Tapi banyak juga orang dewasa yang memakannya, termasuk gue ga mau ketinggalan tentunya. Harga makanan di Legoland lumayan mahal, per orang bisa kena 215 DKK. Maksudnya untuk ukuran makanan yang standard ya. Tapi ya gitu deh, liburan di Scandinavia itu ga da yang murah kata orang orang, ada benernya. Tiket masuknya sekitar 329 DKK per orang.
Legoland juga memiliki toko souvenir, lumayan luas sih. Harga mulai dari yang murah ampe yang paling mahal. Lego dengan bentuk bangunan rumah lengkap dengan pagar dan taman misalnya, salah satu bentuk lego yang lumayan mahal. Tapi Sepertinya Lego Star Wars yang paling mahal deh. Kalau ga salah bisa mencapai 4000 DKK.
C. ODENSE
Dari Billund Legoland, kami menuju kota Odense. Kota kelahiran penulis anak anak terkenal Hans Christian Andersens. Tak banyak buang waktu kami langsung menuju Museum HC.Andersens. Terletak di Bangs Boder DK 5000 Odense C, dengan harga tiket perorang sebesar 95 DKK. Kalau melihat brosurnya, museum ini sudah mengatur jadwal berkunjung sebagai berikut :
Tanggal 2 Januari sampai 28 Juni dan 31 Agustus sampai dengan 30 Desember, mereka buka pada hari Selasa sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 4 sore. Jadi harus dilihat nih, di tanggal dan bulan ini mereka tidak buka pada hari senin.
Tanggal 29 Juni sampai 30 Agustus mereka buka pada hari Senin sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore. Mungkin karena tanggal dan bulan ini adalah musim liburan summer kali ya, jadi waktunya lebih banyak dan lebih lama.
Museum HC.Andersens terdiri dari ruangan yang berisi tentang buku karangan beliau, tulisan tangan asli beliau, perpustakaan, benda benda yang diterima HC.Andersens dari orang orang atau bangsawan yang menghargai karyanya. Ruangan berisi tokoh tokoh dalam karangan beliau yang terkenal seperti si Itik buruk rupa, raja yang tidak memiliki pakaian, Swans, dan masih banyak lagi. Selain itu terdapat ruangan yang berisi barang barang dan perabotan rumah sewaktu beliau tinggal di sebuah apartemen di Copenhagen. Kita juga bisa melihat pakaian asli HC.Andersens yang dipajang disalah satu ruangan lengkap dengan sepatunya. Di depan etalese ini di buat tanda telapak kaki beliau yang artinya, dia memiliki ukuran telapak kaki yang lumayan panjang.
Museum HC.Andersen juga melekat dengan sebuah rumah berwarna kuning, yang tak lain adalah rumah tempat kelahiran beliau. Sebuah rumah sederhana. Konon ini adalah rumah neneknya. Andersens dan kedua orang tuanya pernah tinggal serumah dengan neneknya. Begitu gue memasuki ruangan kamar di rumah ini, sontak gue merasa excited banget, ya ampun katanya dia suka tidur di tempat tidur ini. Gimana sih rasanya duduk di tempat tidur HC.Andersens. Tokoh yang gue idolakan sejak kecil. Kartunnya selalu membuat gue betah di depan TV. Walaupun sudah jarang gue temukan di tv jaman sekarang yang penuh dengan kartun Jepang.
Tak jauh dari museum ini, ya kalau jalan kaki lumayanlah 15 sampai duapuluh menit, kita juga bisa mengunjungi rumah Orangtua atau tepatnya rumah masa kecil HC.Andersen (dikenal dengan nama HC.ANDERSENS BARNDOMSHJEM). Terletak di Munkemollestraede 3-5 DK-5000 Odense C. Jadwal berkunjung ke tempat ini juga sudah diatur yaitu :
Tanggal 2 Januari sampai 28 Juni dan 31 Agustus sampai dengan 30 Desember, mereka buka pada hari Selasa sampai minggu mulai pukul 11 pagi sampai pukul 4 sore.
Tanggal 29 Juni sampai 30 Agustus mereka buka pada hari Senin sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore.
Harga tiket sebesar 30 DKK. Konon Andersens hanya sampai berumur 2 tahun tinggal di rumah neneknya. Kemudian orang tuanya pindah ke rumah ini. Disinilah Andersens menghabiskan masa kecilnya sampai berumur 14 tahun, sebelum akhirnya dia merantau ke Copenhagen. Rumah ini ukurannya lebih kecil dari rumah kelahirannya. Di meja terlihat beberapa alat untuk membuat sepatu. Ya, ayahnya memang seorang tukang sepatu. Salah satu hal yang paling gue syukuri adalah bisa berkunjung ke rumah dan museum beliau ini. Kadang ketika mimpi kita menjadi sebuah kenyataan, itu nilainya tidak terkira.
Oya, gue mau bercerita tentang sebuah restoran yang terdapat tepat di depan Rumah kelahiran HC.Andersens bernama Restoran Under Lindetraeet. Sekilas restoran ini sangat biasa dari luar. Bahkan gue pikir hanya sebuah cafe biasa yang tak banyak pengunjung. Ternyata suami gue pengen makan di restoran ini. Kata dia "Kita mencoba Beautiful Dinner" di Restoran ini. Sempat sih berpikir, restoran begini? Ehhh ternyata setelah masuk, pemikiran gue langsung berubah total. Memang Kadang kita suka terlalu cepat menilai dari penampilan luar. hehehe.
Restoran ini memang bergaya Eropa kuno, isinya semua barang barang antik kuno. Tetapi di tata secara elegan. Mulai dari table, gelas, dan pelayan yang melayani seperti di hotel berbintang. Dan sepertinya pengunjung nya juga sengaja datang untuk nice Dinner. Mulai dari apptetizer, main food sampai desserts dikemas dengan baik dan rasanya memang enak. Sebelum Dessert tiba, kami memutuskan duduk santai diluar restoran, suami gue pengen ngopi. Biasalah orang Swedia. Harga makanan untuk Dinner di sini sebesar 1020 DKK.
Bangunan restoran ini mulai dibangun sejak tahun tahun 1771, sudah lama banget boooo, mampu menampung 50 orang. Dan disebelah restoran ini ada sebuah tokoh souvenir yang menjual pernak pernik HC.Andersen. Dan yang membuat gue surprise ternyata restoran Under Lindetraeet termasuk salah satu symbol souvenir di Odense. Makasih Pak suami untuk Nice Dinnernya.
Sungguh liburan yang menyenangkan. Gue tutup disini ya LIBURAN SUMMER KE DENMARK. To Be Continued Part 2
Disetiap tulisan liburan gue, gue cuma mau bersyukur, Tuhan selalu mengabulkan mimpi mimpi
gue di masa kecil, akan luasnya dunia yang pengen gue lihat. Amen.
Dari Billund Legoland, kami menuju kota Odense. Kota kelahiran penulis anak anak terkenal Hans Christian Andersens. Tak banyak buang waktu kami langsung menuju Museum HC.Andersens. Terletak di Bangs Boder DK 5000 Odense C, dengan harga tiket perorang sebesar 95 DKK. Kalau melihat brosurnya, museum ini sudah mengatur jadwal berkunjung sebagai berikut :
Tanggal 2 Januari sampai 28 Juni dan 31 Agustus sampai dengan 30 Desember, mereka buka pada hari Selasa sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 4 sore. Jadi harus dilihat nih, di tanggal dan bulan ini mereka tidak buka pada hari senin.
Tanggal 29 Juni sampai 30 Agustus mereka buka pada hari Senin sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore. Mungkin karena tanggal dan bulan ini adalah musim liburan summer kali ya, jadi waktunya lebih banyak dan lebih lama.
Mencoba kaki gue di telapak kaki beliau..hihihi |
Buku dengan tulisan tangan asli Andersens |
Salah satu ruangan di rumah HC.Andersens |
Gedung Museum HC.Andersens |
Tanggal 2 Januari sampai 28 Juni dan 31 Agustus sampai dengan 30 Desember, mereka buka pada hari Selasa sampai minggu mulai pukul 11 pagi sampai pukul 4 sore.
Tanggal 29 Juni sampai 30 Agustus mereka buka pada hari Senin sampai minggu mulai pukul 10 pagi sampai pukul 5 sore.
Peralatan untuk membuat sepatu |
Harga tiket sebesar 30 DKK. Konon Andersens hanya sampai berumur 2 tahun tinggal di rumah neneknya. Kemudian orang tuanya pindah ke rumah ini. Disinilah Andersens menghabiskan masa kecilnya sampai berumur 14 tahun, sebelum akhirnya dia merantau ke Copenhagen. Rumah ini ukurannya lebih kecil dari rumah kelahirannya. Di meja terlihat beberapa alat untuk membuat sepatu. Ya, ayahnya memang seorang tukang sepatu. Salah satu hal yang paling gue syukuri adalah bisa berkunjung ke rumah dan museum beliau ini. Kadang ketika mimpi kita menjadi sebuah kenyataan, itu nilainya tidak terkira.
Oya, gue mau bercerita tentang sebuah restoran yang terdapat tepat di depan Rumah kelahiran HC.Andersens bernama Restoran Under Lindetraeet. Sekilas restoran ini sangat biasa dari luar. Bahkan gue pikir hanya sebuah cafe biasa yang tak banyak pengunjung. Ternyata suami gue pengen makan di restoran ini. Kata dia "Kita mencoba Beautiful Dinner" di Restoran ini. Sempat sih berpikir, restoran begini? Ehhh ternyata setelah masuk, pemikiran gue langsung berubah total. Memang Kadang kita suka terlalu cepat menilai dari penampilan luar. hehehe.
Restoran ini memang bergaya Eropa kuno, isinya semua barang barang antik kuno. Tetapi di tata secara elegan. Mulai dari table, gelas, dan pelayan yang melayani seperti di hotel berbintang. Dan sepertinya pengunjung nya juga sengaja datang untuk nice Dinner. Mulai dari apptetizer, main food sampai desserts dikemas dengan baik dan rasanya memang enak. Sebelum Dessert tiba, kami memutuskan duduk santai diluar restoran, suami gue pengen ngopi. Biasalah orang Swedia. Harga makanan untuk Dinner di sini sebesar 1020 DKK.
Bangunan restoran ini mulai dibangun sejak tahun tahun 1771, sudah lama banget boooo, mampu menampung 50 orang. Dan disebelah restoran ini ada sebuah tokoh souvenir yang menjual pernak pernik HC.Andersen. Dan yang membuat gue surprise ternyata restoran Under Lindetraeet termasuk salah satu symbol souvenir di Odense. Makasih Pak suami untuk Nice Dinnernya.
Cerita lain dari kota Odense adalah bentuk dan warna rumah yang unik menurut gue. Apalagi pemukiman rumah tinggal di sekitar museum HC.Andersens, rata rata bangunan rumahnya cenderung tidak terlalu tinggi, tidak memiliki halaman, di depan rumah rata rata terdapat tanaman bunga yang menjulang tinggi, kebanyakan sih jenis bunga mawar ya, dan warna warna cerah dari masing masing rumah yang berbeda warna satu sama lain. Suka aja lihatnya.
Rumah Warna Warni
Sekitar Odense |
Sungguh liburan yang menyenangkan. Gue tutup disini ya LIBURAN SUMMER KE DENMARK. To Be Continued Part 2
Disetiap tulisan liburan gue, gue cuma mau bersyukur, Tuhan selalu mengabulkan mimpi mimpi
gue di masa kecil, akan luasnya dunia yang pengen gue lihat. Amen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar