Kamis, 17 Maret 2016

ABOUT ELITE HOTEL KNAUST SUNDSVALL

Biasanya di setiap liburan, hal pertama yang selalu membuat perasaan adem apalagi kalau bukan hotel. Menurut pandangan gue tentunya. Bukan persoalan hotelnya harus mewah, sangat bagus atau apalah itu, yang penting bersih dan nyaman. Dan satu lagi, lokasi hotel sangatlah berpengaruh bagi gue. Kalau bisa jangan jauh dari pusat kota. Jadi kemana mana gampang, cukup jalan kaki saja. Tentunya gue memberi pandangan seperti ini berdasarkan pengalaman gue dan suami ketika berlibur ke suatu tempat.

 
Pernah menginap di hotel yang lokasinya lumayan jauh dari pusat kota, yang mengharuskan kami untuk naik taxi, bus, train, dan jika mau dipaksa berjalan kaki, jaraknya nanggung. Jalan kaki terlalu gempor dan kalau naik kendaraan umum juga terlalu cepat.
 
 


 
Dari segi harga, mungkin sedikit berpengaruh, harga hotel di pusat kota bisa lebih mahal. Tapi kalau dipikir lagi, biaya taxi di Eropa kan tidak murah. Okelah bisa naik train atau bus, tapi yang namanya jalan jalan, malas aja kalau harus dibatasi dengan waktu "harus balik hotel, biar ga kemalaman".
Yang namanya liburan, tentunya pengen free. Mau keluar hotel kapan saja enak. Tapi ga malam banget juga sih. 
Intinya, kalau hotel dekat ke pusat kota, buat gue uda lebih gampang deh. Ga tau kenapa, sekalipun misalnya pukul 7 atau 8 malam keluar hotel, kalau jauh dari pusat kota, kok gue merasa kurang nyaman aja. Otak gue uda di cekokin dengan "harus naik taxi" yang kadang kadang ga gampang juga dapatinnya. Ga kaya di Jakarta, beribu taxi ada. Atau jika naik train malam malam lumayan  membuat gue kurang nyaman. Sedikit parno.
 

 
 

Sama dengan gue, suami  juga menyukai hotel yang berada di pusat kota. Kendalanya adalah, dia suka gugup kalau membawa mobil dijalur lintas yang sangat ramai. Terlalu membingungkan katanya. Terbiasa dengan jalanan di kota kami yang cenderung datar datar saja dan tidak terlalu banyak kendaraan. Padahal kalau ke pusat kota pun, mobil cuma nitip parkir doang, selebihnya ya jalan kaki dan naik train or taxi kalau mau expres alias malas.
Tapi tetap aja dia suka gugup. Alhasil milih hotel yang jauh dari pusat kota, yang bisa memarkir mobil tanpa membuat dia bingung. Kalau sudah begini, memang gue bisa mengerti. Walaupun kadang, jika kota yang kami kunjungi bukan lah kota yang terlalu besar dan tidak terlalu ramai, suami masih bisa bertoleransi membawa mobil ke pusat kota. Khusus ke Stochkholm, pernah beberapa kali nginap di hotel di daerah Gamla Stan, tapi stress nya beliau uda membuat gue ketawa aja. Jadi kasihan. Tapi sepertinya harus pelan pelan membujuk dia, demi ke egoisan seorang isteri yang lebih menyukai hotel di pusat kota. Hahaha..

 

Kali ini gue mau memberi review terhadap hotel tempat kami berlibur ke kota Sundsvall, Swedia, pada tanggal 14 Maret minggu lalu. Gue sangat tertarik dengan design hotel ini. Lokasinya berada di Storgatan 13, tepat di jalan utama pusat kota Sundsvall.
Hotel yang sangat strategis dan sudah tentu dekat kemana mana. Hotel Knaust, merupakan hotel yang bisa dibilang terkenal di kota Sundsvall, bahkan gedung hotel ini sepertinya menjadi salah satu trend di kota ini.
Konon, hotel Knaust terkenal dengan design gedungnya yang tua, bergaya bangunan abad ke 19. Ketika memasuki hotel, kami hanya disambut oleh sebuah pintu kecil. Dan begitu pintu terbuka, kami pun sungguh menikmati design tangga hotel yang tepat mengahadap ke pintu lobby utama. Tangga yang menjadi ciri khas hotel Knaust. Jika di searching di Google, hampir sebagian besar memperlihatkan design tangga hotel yang terbilang tua ini. Sangat elegan. 




Untuk ruangan kamarnya sih menurut aku, bagus dan nyaman. Tapi bukan sesuatu yang luar biasa banget. Standard lah dengan penataan kamar hotel yang lain yang tidak berbeda jauh harganya dengan hotel Knaust.
Fasilitas yang dimiliki hotel Knaust antara lain ruangan/restoran untuk breakfast dan dinner. Ruangan yang dikelilingi dinding kaca. Sehingga tak heran ruangan ini di juluki "Ruanga Kaca".
Kami memutuskan untuk mencoba menu dinner di hotel Knaust. Menurut gue, urusan rasa setiap orang tentu saja berbeda beda. Entah mengapa, menu dinner di hotel ini kok kurang greget di lidah gue. Kata suami sih enak banget. Hotel cuma menyediakan satu jenis menu. Steak daging rusa.
Karena terbiasa memasak steak rusa dengan saos yang melimpah ruah di rumah, tiba di hotel Knaust saosnya sedikit banget.
Emang sih, gue tau untuk ukuran hotel sekelas Knaust, biasanya saos hanyalah penunjang rasa yang tidak menjadi prioritas. Yang jika terlalu banyak akan menghilangkan taste asli dari daging rusa itu sendiri. Cuma gimana dong, gue sukanya pake saos yang banyak. *penduduk desa asli*

Tampilan sih menarik ya...cuma kurang pas rasanya di lidah gue
 
Restoran Hotel
Di juluki Restoran Ruangan Kaca



           Appetizer

Waffel buatan gue (maksudnya tinggal nuangin ke cetakan doang) 
 
Jika gue bandingkan dengan hotel Scandic, selisih harga hotel tidak terlalu besar, tapi jelas gue lebih menyukai hotel ini. Disamping menu breakfastnya lebih bervariasi dan banyak, terutama menyediakan fresh juice dan waffel, (walaupun harus gue sendiri yang membuatnya), hotel Knaust juga memiliki Bistro yang gue suka banget designnya. Interior Oldist bergaya Irish or England bar gitu deh. Mirip mirip dikit. Cuma gue ga enak fotoin ruangannya, banyak orang. Apalagi bistro ini tempat orang yang kebanyakan minum minuman beralkohol. Bisa marah mereka gue foto. Hahhahaha. *belajar ngontrol diri* Hihihi.
Ada sih foto yang curi curi gitu pas lumayan agak sepi, tapi hasilnya malah ga karuan. 
 
 

 
Nah, katanya...hotel Knaust khususnya di hari Minggu, memberikan waktu check out yang lebih lama kepada penghuni hotel. Bisa sampai pukul 6 sore. Sedangkan Breakfast sampai pukul 12 siang. Kecuali kalau peak periods baru ketentuan ini tidak berlaku. Lumayan kan tidak diburu buru waktu kalau mau sarapan ataupun check out. Meskipun sebenarnya buat kami, hal ini tidak lah berpengaruh. Mana bisa suami gue sarapan lama lama dan kalaupun harus check out, kebiasaan kami selalu check out sebelum pukul 12 siang. Jadi kalau pun masih ada sisa waktu buat ngider ke tempat yang belum sempat dilihat,  ga perlu harus balik ke hotel lagi. Satu lagi, kami menghindari tiba di rumah agar tidak sampai terlalu malam.
 
Dari hotel Knaust, sangatlah dekat mengunjungi tempat tempat umum di kota Sundsvall. Contohnya jarak dari hotel ke Stora Torget Square cuma 200 meter saja. Restoran dan toko toko juga bertebaran di sekitar lokasi yang tak jauh dari hotel Knaust. Menginap di hotel Knaust dengan segala fasilitasnya serasa berada di film Titanic deh. Hahahahha. Boleh di coba kakak!!!

Lounge Mini Bar
Mini Bar
 
Untuk liburan kami di Kota Sundsvall akan gue tulis di tulisan berikutnya. 



 
 
 
Salam dari
Mora, Dalarna, Swedia
 
 

Tidak ada komentar: