Rabu, 03 Agustus 2016

JALAN JALAN ke FINLANDIA (PART 2) : MENGINTIP KOTA TURKU DAN VAASA

Tulisan ini masih berhubungan dengan cerita Jalan Jalan ke Finlandia Part 1  yang sudah gue tulis di tulisan sebelumya. Sudah dibaca kan? kalau belum, boleh dibaca kakaaaaak!! Tinggal Klik Link ini
 
Seperti yang sudah gue ceritakan sebelumnya, perjalanan kami ke Turku dipercepat karena drama horor yang kami alami di pelabuhan Helsinki. Apalagi kalau bukannnn...........................Kami batal ke Tallin Estonia!  
Kalau bukan karena pemeriksaan di loket kapal yang akan membawa kami ke Tallin, mungkin kami berdua tidak pernah tahu kalau paspor suami sudah expired. Jreng...jreng...jreng! Jong banget kan. *Pengen nabur gendang kencang* 
Sudah rapi dan manis, serta membayangkan foto foto syantik di kota tua Tallin, akhirnya batal memble.
Wajah kota Turku




Singkat cerita, dengan mood yang lumayan terganggu, perjalanan ke Turku pun dimulai. Perjalanan yang lumayan membosankan. Mungkin dikarenakan masih terbayang Tallin, jadi semua perjalanan yang kami lalui ga ada manis manisnya deh. Jalanan jelek semua! hahahahha. 
Tapi memang beneran kok. Jalanan dari Helsinki ke Turku itu ngeboringin banget. Kalau tidak pepohonan, ya lahan rumput. Jarang melihat landscape  yang cantik. Seperti lembah-lembah plus rumah kayu di pinggiran danau gitu. Kalau cuma melihat pohon pinus, di sebelah rumah gue juga banyak. Dan biasanya kalau sudah begini, pasti mata gue cepat ngantuk.
 

Kawasan Linnankatu, tempat warga Turku ngafe dan nongkrong. Letaknya tidak jauh dari Katedral Turku. Di sepanjang kawasan ini terdapat kanal yang bersih. Ini salah satu cafe restoran yang unik di Linnankatu. Bangunan kayu dilengkapi bunga bunga pelagun merah. Suka!!


Masih di kawasan Linnankatu
 


Juga masih di kawasan Linnankatu

Selain sebagai jalan menuju pulang ke Swedia, tujuan kami ke Turku adalah ingin melihat kastil tua yang sudah berumur 700 tahun. Sebagai pasangan pencinta kastil, tentulah hal ini tidak akan kami lewatkan.
Sesampainya di Turku, kami lebih memilih istirahat di hotel. Dan gue juga pengen tidur puas, karena merasa kurang tidur.
 
Dulunya Turku merupakan ibukota negara Finlandia, sampai akhirnya berpindah ke kota Helsinki.  Masyarakat Swedia mengenal Turku dengan sebutan ÅBO. Kota Turku juga merupakan kota tertua di Finlandia.
 


Bagi pencinta sejarah istana dan sejenisnya, Kastil Turku adalah salah satu wisata yang wajib dikunjungi. Kastil yang dibangun oleh raja Swedia ketika Finlandia masih berada di bawah kekuasaan Swedia pada masa itu. Kastil dengan penampilan yang sudah tidak muda lagi. Jauh dari kesan gemerlap. Malah sebaliknya, kesuramanlah yang sebagian besar  selalu menyapa  langkah pengunjung ketika menyusuri setiap lorongnya.
 
Kastil Turku




Taman bunga di sekitar taman kastil
 
Härbre, semacam gudang makanan di jaman dulu. Berdiri di taman sekitar kastil Turku
Dinding kusam yang terbuat dari batu besar, lorong lorong sempit yang gelap, jendela kecil yang hanya memberikan sinar seadanya, lumayan membuat merinding. Terbayang suramnya kehidupan di masa itu. Apalagi ruangan penjara bawah tanah yang nyaris tanpa cahaya. Gelap.  
 

Dinding kastil yang suram

  

Cafe di sekitar kastil
Berjalan di setiap lorong kastil seperti dituntun  ke masa lampau. Feelnya berasa banget. Atau serasa berada di dalam ulasan cerita sejarah di TV History dan National Geographic. Meskipun suram, tapi ada perasaan excited setiap melihat detail bangunannya. 
 
Di dalam kastil terdapat satu ruangan berisi metamorfosis bangunan kastil dari masa ke masa. Mulai dari bangunan pertama sampai bangunan terakhir dengan ukuran yang lebih besar. Kastil juga pernah mengalami kebakaran hebat dan total dibangun kembali.


Penjara bawah tanah dengan koin yang banyak. Ga ngerti koin darimana, apakah dari pengunjung atau memang sengaja dibuat. Ga sempat cari tau.


 
Lorong gelap yang minim cahaya
Setelah kami cukup kenyang dengan pemandangan suram dan sedikit horor, semakin kami berjalan menuju lantai atas kastil, semakin terlihat pemandangan yang sedikit berbeda. Kastil terlihat lebih fresh. Lebih bersinar oleh cahaya lampu. Dindingnya juga lebih rapi dan halus.
Terutama ruangan yang menyimpan koleksi barang kerajaan, terlihat apik. Ruangan ini menyimpan koleksi barang peninggalan raja dan ratu. Mulai  dari perhiasan, meja makan, sofa, perlengkapan makan, keramik, pakaian, bahkan sampai pernak pernik gelang dan baju untuk anjing peliharaan raja juga ada. Buset deh. Jaman ratusan tahun silam, anjing pun sudah fashionable.  Hahahaha. 
 
Ruangan ini sering dipakai oleh istana kepresidenan Finlandia saat ini jika menjamu tamu undangan dari negara lain


Ruangan berisi koleksi barang perlengkapan raja dan ratu. Mulai dari piring, gelas, meja makan, pakaian ratu, perhiasan bahkan sampai pakaian dan gelang perhiasan anjing peliharaan raja.

Meja makan dan perlengkapan mewahnya. Sengaja di tempatkan dalam lemari kaca agar tidak tersentuh pengunjung

Di setiap lengkungan bangunan ini, terdapat sekat sekat kaca tempat menyimpan barang perlengkapan keluarga kerajaan


Salah satu jenis koleksi barang yang disimpan. Keramik.

Gereja di dalam kastil. Kastil Turku memiliki lebih dari satu ruangan gereja, ga ngerti juga kenapa musti lebih dari satu. Tapi yang paling fresh dan besar adalah gereja biru ini. Selebihnya terlihat sangat kusam.
 


Permainan membentuk istana dari pasir di luar kastil. Anak anak bebas menainkannya
Selain Kastil Turku, kami juga berkesempatan melihat gereja besar yang menjadi pusat gereja di kota Turku.
Turku Cathedral salah satu gereja tua berumur 700 tahun. Arsitek gereja bergaya Eropa klasik. Ketika kami memasuki gedung gereja, suasana sangat remang. Hanya dilengkapi cahaya lampu redup. Semakin memberi kesan gereja ini tua banget. Dindingnya nyaris seperti tidak diberi cat pewarna. Dinding yang polos apa adanya. Namun meskipun demikian, tidak mengurangi keindahan bangunan gereja. Tetap enak dilihat.
Selain besar, kelebihan gereja ini adalah arsitek bangunannya yang menjulang tinggi ke atas.
 


Secara keseluruhan, kota Turku adalah kota yang tidak terlalu luar biasa. Tapi rapi dan lumayan tertata. Setelah puas melihat kastil Turku, tidak banyak tempat yang kami kunjungi di kota ini. Lebih banyak berjalan mengitari kota tanpa agenda tertentu.  
Tidak banyak yang bisa gue ceritakan. Paling hanya bercerita melalui foto foto yang gue cantumkan di dalam tulisan ini. Silahkan disimpulkan sendiri.
 
Salah satu ciri khas kota kota di Finlandia adalah sebagian besar memiliki Old Market Hall. Market yang bersih dan menjual keperluan sehari hari. Bahkan ada toko yang menjual pakaian layaknya seperti toko di Mangga Dua Jakarta. Hihihi.

Salah satu cafe di Old Market kota Turku, kebayangkan di Pasar Senen ada cafe bersih dan kozy begini. 


 

Kota lain yang kami singgahi adalah Vaasa. Dari Turku perjalanan kurang lebih 6 jam. Gue lebih menyukai kota Vasa dibanding Turku. Karena cafe pinggir lautnya bagus. Vaasa memang kota pelabuhan. Dari sinilah kami akan menyeberang menuju Umeå, salah satu kota besar dibagian utara Swedia.

Hesburger, burgernya orang Finland

Restoran China di kota Vaasa. Namanya Tian Long. Bersih dan rasanya enak. Dari semua kota di Finlandia, restoran china di kota Vaasa adalah yang paling enak menurut gue. Lebih fresh dan bumbu lebih berasa.
 


Tidak berbeda dengan Turku, kami pun hanya menjadikan kota ini sebagai kota persinggahan menuju pulang. Namun ada yang menarik, ketika kami menginap di sebuah Campground bernama Top Camping Vaasa. Kawasan penginapan berkonsep nature. Luas banget.
Berada di tengah hutan dan pinggir laut. Penginapan dengan bangunan rumah kayu berukuran kecil. Setiap rumah diberi warna yang berbeda beda. Bersanding dengan jejeran pohon pinus.
 

Penginapan rumah kayu diantara hutan pinus. Nature banget


View dari penginapan kami
Bukan kali pertama gue dan suami menginap di tempat seperti ini. Di Norwegia dan Swedia lumayan banyak penginapan dengan konsep alam terbuka. Bedanya ukurannya lebih bervariasi, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Dan kita juga bisa memilih type penginapan including kamar mandi dan toilet di dalam.

Tapi berbeda dengan Top Camping Vaasa di Finlandia, type penginapannya berukuran sama semua. Kecil!

Dan kamar mandi serta toilet pun berada di luar. Seperti toilet umum. Sempat berpikir akan mengalami kesulitan mandi. Pasti ngantri. Ternyata gue salah, kamar mandinya lebih dari satu dengan masing masing ukuran yang besar banget. 
Jadi mandi kapan saja mulus tanpa harus ngantri. Dan yang penting kamar mandi dan toiletnya bersih nek. Kalaupun terlihat sedikit kotor, hanyalah bekas tapak sendal di lantai pintu masuknya. Yang penting tidak bau ya!!

Top Camping Vaasa lumayan luas, sehingga mampu menampung penyewaan lahan untuk caravans dan tenda camping.  Mau bermain mini golf juga bisa. Dan yang terpenting, suasana alamnya menjual banget. Kebayangkan tidur di tengah hutan pinus. 


Salah satu bangunan kamar mandi umum
Mobil Caravans juga banyak banget yang menyewa tempat untuk bermalam atau menginap beberapa hari di kawasan Top Camping Vaasa
Yang tidak memiliki caravans dan tidak berniat menginap di cottage, bisa mendirikan tenda di kawasan camping. Tinggal bayar sesuai fasilitas yang dipakai saja..


Kawasan laut yang tidak jauh dari Top Camping Vaasa. Cafe di sekitarnya enak dijadikan tempat nongkrong.

 





Ketika berada di Turku, Vaasa dan kota kecil lain yang kami lewati di Finlandia, aura Swedia sangat berasa di negara ini. Mulai dari bentuk bangunan, cafe dan penataan kotanya. Sempat berpikir, gue berlibur di Finland atau di Swedia? Hahahaha. Wajar sajalah, namanya juga kedua negara ini sempat menjadi satu negara. 





Setiap kota selalu ditata dengan bunga bunga yang indah
 
Berada di Finland seperti berada di Swedia, kota dan cafenya mirip. Ini salah satu wajah kota Pori tak jauh dari kota Turku.





Semua foto di dalam tulisan ini adalah copyright pribadi penulis, dilarang menggunakan foto tanpa seijin dari ajheris.


See you in my next story



Salam dari Mora
Dalarna, Swedia.  
 

Tidak ada komentar: